
BUAH WOROMO
Keterangan:
Tanaman Woromo masih keluarga pandan (pandaneceae) berasal dari Papua, dengan sebutan populer kelapa hutan, orang lokal menyebutnya Owadak. Buah woromo/karuka/hekali/helak atau Owadak, mungkin belum banyak yang belum kenal buah dan tanaman ini, Kissparry juga baru ngerti kali ini, meskipun punya saudara yang tinggal di Papua (Kissparry Papua) karena mereka tidak cerita-cerita kecuali dulu dapat kiriman Sarang Semut dari bumi Cendrawasih tersebut. Bentuk kulit buahnya seperti kulit buah nangka, tetapi buahnya dilindungi daun bergerigi. Buah Woromo dari tanah Papua (Dok Dr Been Koyoga) Buah Woromo Papua sebenarnya adalah keluarga pandan (Pandaneceae), namun populer dengan sebutan kelapa hutan atau Owadak. Woromo merupakan tanaman endemik Papua yang tumbuh di wilayah pegunungan tengah. Habitatnya di pekarangan, hutan sekunder distribusi pada ketinggian 2500-3000M DPL. Pohon dan Buah Woromo (istimewa) Dr Been Kogoya, seorang peneliti menyebutkan ada tiga varietas woromo yang ditemukan, yakni Woromo Helai Lirungga, Kopena dan Endogenep. Buah woromo atau kelapa hutan ini penampakannya mirip buah nangka atau durian, hanya saja daging buahnya lebih keras, mirip dengan kelapa, sedangkan isinya rasanya seperti kuaci. Menurut Dr Been Kogoya, buah woromo memiliki kandungan karbohidrat yang sama dengan beras. Buah Woromo (doc. Woromopapua) Pasar – pasar tradisional di pegunungan tengah Papua, buah woromo ini mudah sekali ditemui, dijual per tumpuk atau bisa juga dibeli per karung dengan harga yang terjangkau. Woromo rasanya enak, mirip kuaci, bisa dimakan langsung atau bisa juga diolah. Biasanya diolah dengan cara barapen atau pengasapan. Sedangkan untuk budidaya sendiri bisa memanen buah woromo sekitar 2 – 3 bulan, selain itu para petani dapat masuk ke hutan, mereka mudah menemui pohon tersebut. Seperti dikutip dari ImajiPapua.com. Biji buah Woromo (doc Been Koyoga) Dr Been Kogoya sendiri telah meneliti kandungan bioaktif dari buah woromo untuk meningkatkan potensi ekonominya. Ternyata, buah woromo ini bisa diolah menjadi minyak woromo, kapsul dan sabun. Menurutnya, buah woromo mengandung asam lemak tidak jenuh terdiri dari asam oleat, asam linoleat, palmitat, total omega -9, total omega -6, total omega -3, lemak tak jenuh tunggal (MUFA), lemak tak jenuh ganda (PUFA), DHA dan EPA. Buah woromo yang diekstrak menjadi minyak ataupun diolah dalam bentuk kapsul berkhasiat untuk mengobati penyakit jantung, kolesterol, asam urat, osteoporosis, kanker, tumor, meningkatkan stamina pria, hipertensi, maag, dll. Saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk memproduksi secara massal agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat/khasiat dari buah woromo. Selain buah merah yang lebih dulu populer di tengah masyarakat sebagai tanaman khas Papua yang berkhasiat obat, selanjutnya buah woromo pun memiliki prospek yang sama bila dikembangkan. Minyak Buah Woromo ini digunakan seperti minyak urut, dan kapsulnya diminum secara rutin seperti obat biasa dan bermanfaat menyembuhkan penyakit lumpuh secara berkala. “Setelah satu minggu mengkonsumsi kapsul Buah Woromo, kita bisa lihat perubahannya. Dari yang lumpuh sudah bisa bergerak dan jalan sendiri, meski harus latih terus menerus,” papar Been. Dr. Been Koyoga, S.P., M.MA. Been mengaku, dari segi ekonomi saat ini Buah Woromo masih sangat kecil di pasaran. Sehingga dia berniat untuk meningkatkan nilai ekonomi buah ini melalui penelitian yang telah dilakukan. Selama ini buah woromo dianggapnya makanan orang desa, yang tinggal di pegunungan. Sebab memang dari penampakannya kurang menarik dan keras. Untuk itu, kata Been, untuk mengembangkan hasil penelitiannya ini, dia sedang mengupayakan legalitas dari BPOM dan merancang alat, agar dapat diproduksi lebih banyak lagi dan bisa dipasarkan. Semoga bermanfaat.